twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Kamis, 18 April 2013

PERIBAHASA


PERIBAHASA
A
1.       Air cucuran atap,jatuhnya ke pelimbahan juga:
Bila terjadi perselisihan keluarga akhirnya baik kembali
1.       Air beriak tanda tak dalam  : orang yang banyak bicara / sombong biasanya bodoh.
2.       Air susu dibalas dengan air tuba               : kebaikan dibalas kejahatan
3.       Ada udang dibalik batu : ada maksud tertentu
4.       Ada gula ada semut: dimana ada rejeki di situ pasti banyak orangnya
5.       Ada uang abang disayang tak ada uang abang ditendang: mau enaknya sendiri, tidak menghiraukan kepentingan orang lain
6.       Adat hidup jenguk – menjenguk, adat mati tolong – menolong: hendaklah kita tolong menolong dalam segala hal.
7.       Air tenang menghanyutkan: orang yang tenang biasanya banyak ilmu
8.       Airpun ada pasang surutnya: keadaan seseorang tidak tetap ada senang dan ada susahnya.
B
1.       Berat sama dipikul ringan sama dijinjing:
seia sekata senasib sepenanggungan/ senang susah dirasakan bersama.
1.       Bagai pinang dibelah dua: wajahnya mirip sekali
2.       Berakit – rakit ke hulu berenang – renang ketepian ; bersakit – sakit dahulu bersenang senag kemudian
3.       Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh: jika bersatu tidak mudah untuk dipecah belah
4.       Bagai makan buah simalakama, dimakan ibu mati tak dimakan ayah yang mati: keadaan yang membingungkan.
5.       Besar pasak dari pada tiang : besar pengeluaran daripada pemasukan
6.       Bagai kacang lupa kulitnya: lupa akan asal usulnya
7.       Bahasa menunjukkan bangsa: baik buruk tutur kata seseorang dapat diketahui dari asal usulnya.
8.       Bagai bumi dengan langit: dua hal yang sangat besar perbedaannya.
9.       Buruk muka cermin dibelah: kita yang salah orang lain yang disalahkan
10.   Buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya: sifat anak tak akan jauh berbeda dengan orang tuanya.
11.   Bagai pagar makan tanaman : disuruh menjaga malah merusak.
12.  Berdiri sama tinggi duduk sama rendah: sederajat 

C
1.       Cepat kaki ringan tangan: tangkas dan rajin
2.       Cacing hendak menjadi ular naga /  bagai pungguk merindukan bulan / katak inginmenjadi kerbau:  keinginan yang tidak mungkin tercapai/ mustahil.
D
1.       Datang tak dijemput pulang tak di antar: atas kemauan sendiri.
2.       Datang tampak muka pergi tampak punggung : waktu datang baik, pergipun harus baik juga
3.       Dalam lautan dapat diduga dalam hati siapa tahu: tak dapat kita mengetahui isi hati seseorang.
4.       Di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung: kita harus menurut adat istiadat yang kita tempati.
G
1.       Gali lubang tutup lubang: berutang untuk bayar utang.
2.       Garam di laut asam di gunung akhirnya bertemu dalam belanga:  Kalau memang jodoh pasti akan bertemu juga
3.       Guru kencing berdiri murid kencing berlari: guru harus bisa menjadi contoh yang baik agar muridnya baik pula.
H
1.    Hidup segan mati tak mau: orang yang sudah lama menderita sakit .
2.    Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama: orang yang baik budi dan tingkah lakunya meskipun sudah mati namanya tetap disebut juga.
3.    Hilang ytak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya: tak diketahui keberadaannya
4.    Hujan emas di negeri orang  hujan batu di negeri sendiri,lebih baik di negeri sendiri: betapa senang di perantauan tentu lebih senang di negeri sendiri.
J
1.    Jangan melihat ke atas melihatlah ke bawah: jangan membandingkan dengan orang tinggi/ kaya dengan kita
2.    Jauh di mata dekat di hati : walau berjauhan serasa berdekatan
K
1.    Kalah jadi abu menang jadi arang: menang kalah sama saja ruginya
2.    Kalau tak kenal maka tak sayang: kalau belum mengenal belum tahu baik buruknya.
3.    Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalah: kasih ibu tiada hingganya,tetapi kasih  anak terbatas.
4.    Kasih tak sampai, dendam tak sudah : belum puas
5.    Ke mana angin bertiup, ke situ condongnya: orang yang tidak punya pendirian.
6.    Kecil – kecil cabe rawit: meskipun masih kecil tetapi cerdas
L
1.    Lain ladang lain belalang: tiap – tiap negeri mempunyai aturan sendiri – sendiri
2.    Lebih baik mati berkalang tanah daripada mati bercermin bangkai: lebih baik mati dari pada hidup menanggung malu.
3.    Lempar batu sembunyi tangan.  Perbuatan yang licik/  tidak mau mengakui perbuatannya.
4.    Lepas dari mulut buaya masuk ke dalam mulut harimau: sama besar bahayanya.
5.    Lidah tak bertulang: orang yang tidak bisa dipercaya tutur katanya.
6.    Lubuk akal tepian ilmu : kepada yang pandai kita bertanya
M
1.    Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai: cita – cita tinggi tapi tidak mampu untuk mencapainya.
2.    Malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih: nasib baik atau buruk kita tak bisa menentukan.
3.    Malu bertanya sesat di jalan: janganlah kita malu – malu menanyakan sesuatu
4.     Kepada orang lain yang lebih tahu.
5.    Mencari jejak di dalam air/ menggantang asap mengukir langit/ menggantang anak ayam: melakukan pekerjaan yang sia – sia
6.    Musuh dalam selimut : musuh yang ada di lingkungan sendiri.
7.    Nasi telah menjadi bubur : kesalahan yang amat disesalkan karena tak dapat diperbaiki.
8.    Orang mengantuk disorongkan bantal / pucuk dicinta ulam tiba : orang yang mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
P
1.    Pikir dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna: berpikir /mempertimbangkan dulu sebelum mengambil keputusan.
2.    Panas setahun dihapuskan oleh hujan sehari: kebaikan yang telah lama di hapuskan oleh kesalahan sekali.
3.    Patah tumbuh hilang berganti: hilang yang satu muncullah yang lain.
S
1.    Semut di seberang lautan tampak,Gajahdi pelupuk mata tidak tampak.
2.    Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui/ sambil menyelam minum air: sekali melakukan kegiatan / pekerjaan dua tiga pekerjaan bisa terselesaikan
3.    Sedia payung sebelum hujan : hati – hati sebelum terkena/ tertimpa
4.    Sekali lancung ke ujian seumur hidup orang tak percaya: sekali memungkiri janji selamanya orang tak percaya.
5.    Seperti anak ayam kehilangan induknya : menderita kesusahan karena kehilangan pemimpinnya.
6.    Seperti anjing berebut tulang: orang tamak yang suka memperebutkan harta orang lain.
7.    Seperti anjing dengankucing/ seperti kucing dengan tikus: selalu bertengkar
8.    Seperti cacing kepanasan : orang yang gelisah.
9.    Seperti kejatuhan bulan :mendapat rezeki yang luar biasa
10. Seperti kerbau dicocok hidungnya: orang bodoh yang selalu mengikuti orang lain dan tidak pernah membantah.
11. Seperti katak di dalam tempurung : orang yang sedikit pengetahuannya.
12. Seperti kuda lepas dari pingitan : gembira karena sudah lepas dari kungkungan.
13. Serigala berbulu domba: orang yang nampaknya bodoh tetapi hatinya jahat.
14. Seperti minyak dengan air : orang yang tidak pernah sepaham.
15. Seperti telur di ujung tanduk : keadaan yang membahayakan.
16. Seperti otak udang : bodoh sekali
T
1.      Tercoreng arang didahi : mendapat malu karena perbuatan kita sendiri
2.    Tak ada rotan akarpun berguna:  tak ada barang utama barang penggantipun bisa dimanfaatkan
3.    Tong kosong berbunyi nyaring orang yang banyak bicara / sombong biasanya bodoh.

U
1.      Utang emas boleh dibayar utang budi dibawa mati: budi yang baik itu akan diingat selama – lamanya
2.    Ukur baju sendiri: menyamakan dengan dirinya sendiri



0 komentar:

Posting Komentar

 

Saudaraku

  • Aktor India Islam Resources - Aktor India Islam in 2020 Ini Dia 15 Artis Bollywood Yang Beragama Islam Sudah Tahu Belum 10 Artis Bollywood Yang Beragama Islam Ini Dia Aktor Top Indi...
    3 tahun yang lalu

Blogger news

Blogroll

About